Sabtu, 29 Desember 2007

Aksi Mapancas Medan Mendesak KPK menagkap Abdillah (Walikota Medan)_3 ( reported in Medan Bisnis)

Dua Gelombang Massa Berunjuk Rasa
Satu Dukung Abdillah, yang Lain Minta Diadili
Jumat, 09-11-2007 by insan k qolbi/zainul abdi
MedanBisnis
MedanDua kubu massa yang bukan satu visi berunjuk rasa ke Gedung DPRD dan Kantor Walikota Medan, Kamis (8/11). Nyaris terjadi bentrok antara massa kubu yang mengatasnamakan Reformator Intelektual Masyarakat Karo (RIMO) dan Forum Mahasiswa Bersama Anti Korupsi dan Penindasan (FMBAKP) itu.
Dalam aksinya, massa RIMO menyatakan memberi dukungan terhadap Abdillah melanjutkan pembangunan Kota Medan hingga akhir periode. Sedangkan massa FMBAKP meminta agar kasus-kasus yang terjadi di Kota Medan segera diselesaikan.Di kesempatan itu, massa RIMO sempat membagi-bagikan jeruk kepada sejumlah pegawai negeri sipil. Ratusan massa RIMO yang mendatangi Kantor Walikota Medan itu menilai, sejak Abdillah menjadi walikota sudah banyak prestasi yang diraih seperti di bidang pendidikan, kesehatan dan mempermudah birokrasi pemerintahan bagi masyarakat. “Bapak Abdillah harus melanjutkan pembangunan Kota Me­dan. Kami siap mengawal dan menghempang pihak yang meragukan kepemimpinan Abdillah serta yang tidak menginginkan beliau melanjutkan jabatannya,” teriak massa RIMO.Tak lama kemudian, massa dari FMBAKP “menyerbu” Gedung DPRD Medan. Mereka berorasi menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejagung maupun instansi hukum terkait, segera menyelesaikan pemeriksaan terhadap indikasi kosupsi di Pemko Medan dan jajarannya.Selanjutnya massa FMBAKP naik ke lantai dua Gedung DP­RD Medan, namun tidak satu pun anggota dewan mau menerima, sehingga mereka mencoba masuk ke halaman Kantor Walikota yang lokasinya berhadapan de­ngan Gedung DPRD Medan.Khawatir terjadi bentrok, petugas Poltabes Medan berinisiatif mencegah massa FMBAKP masuk ke halaman Kantor Walikota Medan. Setelah dilakukan negosiasi dengan pihak kepolisian, massa akhirnya mengalah dan kembali memasuki halaman Gedung DPRD Medan melanjutkan orasinya.Dalam kesempatan itu, petugas keamanan meminta massa FMBAKP menahan diri dan mereka dibolehkan masuk ke halaman Kantor Walikota Medan setelah massa RIMO meninggalkan tempat itu. Namun, massa RIMO ternyata tetap bertahan di situ hingga siang. Sementara, setelah lelah berorasi di DPRD Medan, massa FMBAKP akhirnya membubarkan diri. Kelompok Agama dan EtnisMenanggapi aksi unjuk rasa itu, Ketua DPD Mapancas Kota Medan, Doni Seta, menyatakan kekesalannya karena kelompok agama dan etnis dibawa-bawa dalam mempersoalkan kepemimpinan Abdillah sebagai Walikota Medan.“Sekarang etnis pun dibawa-bawa. Kalau memang dia bersalah, seharusnya semua masyarakat mendukung penegakan supremasi hukum. Biarkan saja Abdillah diadili, nanti di situ bisa dibuktikan apakah Abdillah dinyatakan bersalah atau tidak,” kata Doni kepada MedanBisnis.Sementara itu, Ketua DPRD Sumut H Abdul Wahab Dalimunthe menegaskan, ketidakharmonisan antara Walikota Medan Abdillah dengan wakilnya Ramli jangan menimbulkan kubu-kubu di Pemko Medan. Sebab, menurutnya, hal itu sangat berpengaruh dan jadi penghambat pembangunan Kota Medan.Penegasan itu langsung dikatakan Wahab kepada Abdillah, ketika kunjungan kerja sekaligus reses Dapem I di Rumah Dinas Walikota Medan, Kamis (8/11). “Persoalan ini bukan hanya terasa di hati, tetapi sudah terlihat di mata,” ujar Wahab yang didampingi sejumlah anggota DPRD Sumut di antaranya Muttawali Ginting, Raden Syafii, Sigit Pramono Asri, Arifin Nainggolan, Jhon Erron Lumbann Gaol SE, Wardati, Parlagutan Lubis, dan Azwir Sofian.


http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php?p=102806&more=1

Tidak ada komentar: