Sabtu, 29 Desember 2007

Aksi Mapancas Medan Mendesak KPK menagkap Abdillah (Walikota Medan)

Kamis, 08 November 2007 23:40 WIB Masyarakat Karo Minta Abdillah Bertahan
Medan, WASPADA Online

Dua kelompok massa mendatangi Balaikota dan kantor DPRD Medan, Kamis (8/11). Satu kelompok mendukung kepemimpinan Walikota Drs H. Abdillah, Ak. MBA dan satu kelompok lainnya minta Abdillah ditangkap karena terlibat korupsi.
Kelompok massa yang simpati kepada Abdillah, adalah Reformator Intelektual Masyarakat Karo (RIMO). Mereka datang ke Balaikota dengan mengklaim berjumlah 2.000 orang. Sedangkan massa yang kontra adalah dari Mahasiswa Pancasila (Mapancas).
Sama dengan aksi ribuan ulama, ustadz, dan kelompok pengajian beberapa hari sebelumnya, massa RIMO datang ke kantor walikota juga untuk memberikan dukungan moral kepada Abdillah. Yakni memintanya untuk terus bertahan sebagai walikota sampai periode berakhir. Mereka juga mengutuk politik adu domba yang berusaha merongrong Abdillah.
Massa RIMO datang ke kantor walikota dengan menggunakan kendaraan roda empat dan bus. Mereka menggunakan titik kumpul di sekitar Lapangan Benteng. Dengan berjalan kaki mereka menuju Balaikota dengan tertib. Beberapa ibu-ibu terlihat mengenakan busana adat Karo.
Di halaman Balaikota massa RIMO tidak saja menggelar orasi mendukung Abdillah, mereka juga bernyanyi diiringi organ tunggal yang mereka bawa. Sejumlah lagu dinyanyikan, mulai dari Cahaya Kota Medan, Biring-biring serta lagu-lagu etnis Karo lainnya. Tidak ketinggalan, massa juga membawa satu pick-up buah jeruk manis yang dibagi-bagikan kepada siapa saja yang berkenan.
Semangat mereka mendukung Abdillah, terlihat sangat tinggi. Sekalipun mereka tidak diterima walikota, karena kesibukannya, namun massa tetap mengeluelukan Abdillah. Kepada Sekda Drs H. Afifuddin Lubis, MSi yang menerima, massa RIMO bertitip salam kepada Abdillah.
Dalam orasinya, pimpinan massa menyebut bahwa kepemimpinan Abdillah kini telah diracuni oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. Padahal, selama kepemimpinannya Abdillah telah berhasil membangun kota ini. Medan sekarang ini semakin maju, semakin tertib, semakin relegius, dan Medan telah menjadi kota metropolitan.
Berkaitan dengan itu, gabungan masyarakat Karo yang peduli pembangunan ini minta kepada Abdillah, untuk meneruskan jabatannya sampai akhir periode. RIMO mengaku siap menjadi tonggak untuk menyokong kepemimpinan Abdillah.
Disebutkan mereka bahwa dalam bahasa Karo, RIMO berarti jeruk yang rasanya manis. Buah khas Berastagi itu sengaja diserahkan kepada walikota sebagai bentuk dukungan masyarakat Karo kepada Abdillah. "Dukungan kami kepada Pak Abdillah ibarat rasa jeruk ini, manis," kata seorang tokoh masyarakat kepada Sekda Afifuddin Lubis.
Dalam pernyataan sikap yang disampaikan massa kepada Sekda, disebutkan bahwa Abdillah, pemimpin yang mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi. Atas prestasi yang dibuatnya, Abdillah sudah layak mendapatkan penghargaan.
Menurut penilaian RIMO, selama kepemimpinannya, Abdillah telah berhasil memajukan sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan interaksi masyarakat di Sumut.
Warga Kota Medan khususnya telah dapat merasakan pembangunan yang sangat spektakuler yang dilakukan Abdillah selama menjabat sebagai walikota Medan. Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, mempermudah birokrasi bagi masyarakat, pembangunan yang merata dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Iklim politik juga sangat demokrasi, naiknya taraf ekonomi masyarakat dan hal-hal lain yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat banyak.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada pimpinan sebelumnya, massa RIMO mengaku bahwa selama kepemimpinan Abdillah, perubahan pembangunan terjadi sangat drastis.
Melihat kenyataan itu massa RIMO dengan berani menegaskan dan meminta Abdillah terus melanjutkan pembangunan kota ini. Mereka mengaku siap mengawal dan menghempang hal-hal yang meragukan kepemimpinan Abdillah dan yang tidak menginginkannya melanjutkan masa jabatannya.
Sementara itu, Sekda Medan Drs H. Afifuddin Lubis, MSi kepada massa berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi yang disampaikan itu kepada walikota. Usai menerima RIMO, Sekda Afifuddin, bernyanyi dan menari bersama masyarakat. Dia juga membawakan lagu Selayang Pandang.
Sedangkan puluhan massa Mahasiswa Pancasila (Mapancas), mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Abdillah, karena telah menjadi tersangka kasus korupsi. Aksi itu mereka lakukan di halaman kantor DPRD Medan.
Massa Mapancas, dalam aksinya ini hanya terlihat melakukan orasi yang isinya mengecam Abdillah. Tidak ada pejabat atau anggota DPRD yang menerima aspirasi mereka, sampai akhirnya massa membubarkan diri. (m17) (ags)


http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Masyarakat-Karo-Minta-Abdillah-Bertahan.html

Tidak ada komentar: